Jumat, 30 September 2011

Pembagian Frais

Mesin frais adalah sejenis mesin perkakas untuk
mengerjakan peralatan mesin dari logam dengan
gerakan utama alat potongnya berputar. Jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan
mesin frais adalah: 1. Permukaan rata dan datar 2. Permukaan siku dan sejajar 3. Permukaan bersudut 4. Beralur dan berbentuk 5. Roda gigi 6. Benda-benda persegi JENIS-JENIS MESIN FRAIS Mesin Frais Horizontal Adalah mesin frais yang poros utamanya sebagai
pemutar dan pemegang alat potong pada posisi
mendatar. Gambar 41. Mesin Frais Horizontal Mesin ini termasuk type knee, namum bentuknya
sama dengan mesin frais universal. Biasanya
digunakan untuk mengerjakan permukaan datar
dan alur. Type lain dari mesin ini adalah mesin frais
type bed. Type bed ini lebih kuat karena meja mesin
ditahan sepenuhnya oleh sadel yang terpasang pada lantai. Mesin Frais Vertikal Adalah mesin frais dengan poros utama sebagai
pemutar dengan pemegang alat potong dengan
posisi tegak. Gambar 42. Mesin Frais Vertikal Poros utama mesin frais tegak di pesang pada
kepala tegak (vertical head spindle). Posisi kepala
ini dapat dimiringkan kearah kiri atau kanan maksimal 600. Biasanya mesin ini dapat mengerjakan permukaan bersudut, datar, beralur,
melobang dan dapat mengerjakan permukaan
melingkar atau bulat. Mesin Frais Universal Adalah mesin yang pada dasarnya gabungan dari
mesin frais horizontal dan mesin frais vertikal.mesin
ini dapat mengerjakan pekerjaan pengefraisan
muka, datar, spiral, roda gigi, pengeboran dan
reamer serta pembuatan alur luar dan alur dalam.
Untuk melaksanakan pekerjaannya mesin frais dilengkapi dengan peralatan yang mudah digeser,
diganti dan dipindahkan. Peralatan tambahan
etrsebut berupa meja siku (fixed angular table),
meja miring (inclinable universal table), meja putar
(rotery table) dan kepala spindel tegak (vertical
head spindel). Gambar 43. Mesin Frais Universal Gambar 44. Meja Siku PISAU FRAIS Pisau Frais Sisi Digunakan untuk mengefrais permukaan datar
benda kerja dengan menggunakan mesin frias
horizontal. Dalam pemakaiannya pisau frais ini
terdapat tiga type yaitu type H untuk baja keras,
type N untuk baja sedang (normal) dan type W
untuk baja lunak. Gambar 48. Pisau Frais Sisi Pisau Frais Muka Pisau ini mempunyai dua arah sisi pemotongan yaitu
sisi muka dan sisi samping. Pisau ini digunakan
untuk menfrais permukaan mendatar dan tegak
benda kerja dengan menggunakan mesin frais
vertikal. Gambar 49. Pisau Frais Muka Pisau Frais Alur Sisi dan Muka Disebut juga dengan pisau frais celah (slotting
cutter). Gunanya untuk membuat alur atau celah
dengan menggunakan mesin frais horizontal. Gambar 50. Pisau FraisAlur Sisi dan Muka Pisau Frais Gergaji Disebut juga dengan pisau belah (slitting cutter).
Digunakan untuk membelah atau memotong benda
kerja dan membuat alur. Gambar 51. Pisau Frais Gergaji Pisau Frais Pembentuk Disebut juga dengan form milling cutter. Digunakan
untuk membentuk permukaan benda kerja. Gambar 52. Pisau Frais Pembentuk Pisau Frais Roda Gigi Digunakan untuk membuat roda gigi. Pisau ini
terdapat dua jenis ukuran, yaitu sistem modul untuk
ukuran mm dan sistem DP (diameter Pitch) untuk
ukuran inchi. Gambar 53. Pisau Frais Roda Gigi Pisau Frais Sudut Digunakan untuk membuat permukaan bersudut.
Pisau ini ada dua macam, yaitu pisau frais bersudut
tunggal dan pisau frais bersudut ganda. Gambar 54. Pisau Frais Sudut Pisau Frais Jari Disebut juga dengan end mill cutter, digunakan
untuk membuat alur, pembesaran lobang dan
pembuatan permukaan bertingkat. Mata pisau
terdapat pada bagian muka dan bagian samping. Gambar 55. Pisau Frais Jari Pisau Frais Alur T dan Alur Bersudut Pisau frais alur T mempunyai mata pemotong pada
bagian muka, belakang dan samping. Pisau alur
bersudut digunakan untuk membuat alur berbentuk
sudut. Mata potong pisau terdapat pada bagian
depan dan sampingnya. Pisau alur bersudut
terdapat dalam dua bentuk, yaitu pisau alur bersudut tumpul dan pisau alur bersudut lancip. Gambar 56. Pisau Frais Alur T dan Pisau Frais Alur Bersudut PEMEGANG MATA PISAU Adaptor Digunakan untuk memegang pisau frais muka.
Adaptor dibagi dua macam, yaitu adaptor dengan
pasak memanjang, digunakan untuk memegang
pisau frais muka ukuran besar yang mempunyai
alur pasak pengikat dan adaptor dengan pasak
melintang digunakan untuk memegang pisau frais muka berukuran kecil. Gambar 57. Adaptor Dengan Pasak Melintang Gambar 58. Adaptor Dengan Pasak Memanjang Koled Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau
pisau frais alur yang bertangkai silendris. Ada dua
jenis koled, yaitu koled bikonikal, digunakan untuk
memegang pisau frais silendris tanpa ulir dan koled
W digunakan untuk memegang pisau frais silendris
berulir. Gambar 59. Koled Sarung Pengurung (Arbor) Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau
alur berukuran besar yang bertangkai konis/tirus.
Sarung arbor digunakan untuk mengunci pisau frais
dan mur pengunci gunanya untuk mengunci pisau
frais dan sarung arbor. Gambar 60. Arbor Dalam pemakaiannya perlu diketahui dua unsur
utama dari arbor, yaitu ukuran arbor dan jenis
ulirnya. Ada dua jenis ukuran arbor yaitu arbor
type A, adalah arbor yang berukuran pendek, tidak
perlu didukung dan tidak melentur pada saat
pemakaiannya. Arbor type B, adalah arbor yang berukuran panjang, perlu didukung dibagian
ujungnya dikarenakan ukurannya panjang dan
mudah melentur pada saat pemakaiannya.
Sedangkan jenis ulir arbor adalah ulir kiri dan ulir
kanan. KEPALA PEMBAGI (DIVIDING HEAD) Digunakan untuk mendapatkan pembagian jarak
yang sama antara masing-masing. Pada kepala
pembagi ada dua komponen, yaitu komponen
utama, terdiri dari komponen yang melaksanakan
pembagian dan komponen pendukung terdiri dari
kepala lepas dan roda gigi. Gambar 61. Dividing Head Bagian unit utama kepala pembagi dilengkapi
dengan piring pembagi yang berlobang dan engkol
pembagi yang berhubungan langsung dengan
poros ulir cacing yang sekaligus memutar cekam
benda kerja dengan perantaraan roda gigi cacing.
Jumlah gigi roda gigi cacing adalah 40 buah. Perbandingan putaran engkol pembagi dengan
putaran roda gigi cacing (poros pemegang benda
kerja) adalah 40 : 1. artinya bila 40 kali putaran
engkol piring pembagi diputar, maka poros roda
gigi cacing akan berputar 1 kali putaran penuh. Gambar 62. Mekanik Dividing Head PRINSIP GERAKAN MESIN FRAIS Gerakan pemotongan terjadi saat alat potong
berputar yang diikuti dengan gerakan pemakanan
dan gerakan pengikat benda kerja. Gerakan
berputar disebut juga dengan gerakan utama yaitu
gerakan berputar alat potong sambil memotong
benda kerja. Gerakan pemakanan adalah gerakan alat potong sepanjang daerah pemotongan.
Gerakan pemakanan berbentuk lurus dan
melingkar. Gerakan pengikatan adalah gerakan
menekan benda kerja dan alat potong yang
memungkinkan sisi potong dapat dengan mudah
memotong benda kerja. Gambar 63. Gerakan Pemotongan TEKNIK PENGEFRAISAN Teknik pengefraisan tergantung dari jenis mesin
frais dan posisi alat potong (pisau frais terhadap
bidang kerja). Berdasarkan hal tersebut ada dua
macam teknik pengefraisan, yaitu: 1. Pengefraisan Sisi Sisi mata potong sejajar dengan permukaan
bidang benda kerja. Teknik pengefraisan ini
menggunakan mesin frais datar. 1. Pengefraisan Muka Sisi mata potong tegak lurus terhadap bidang
permukaan benda kerja. Pisau frais mempunyai
mata potong sisi dan muka yang keduanya dapat
melakukan pemotongan secara bersamaan.
Pengefraisan ini menggunakan mesin frais tegak. Gambar 64.Teknik Pengefraisan ARAH GERAKAN PEMOTONGAN Arah gerakan pemotongan dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu arah pemotongan searah
dengan gerakan maju benda kerja dan arah
gerakan pemotongan berlawanan dengan arah
gerakan maju benda kerja. Jika putaran pisau frais searah dengan gerakan
benda kerja, metoda pengefraisan ini disebut juga
dengan pengefraisan pemotongan searah. Tiap-
tiap mata potong memotong mulai dari permukaan
luar menyayat ke dalam dan berakhir pada batas
kedalaman pemotongan. Gaya pemotongan cenderung menarik benda searah dengan arah
gerakan pisau frais. Akibatnya laju gerakan meja
tidak teratur akibat adanya gaya tarikan gaya
pemotongan pisau frais.Gaya pemotongan terbesar
terjadi pada saat awal pemotongan. Pengefraisan dengan metoda pemotongan
berlawanan arah adalah gerakan pemotongan
pisau berlawanan dengan arah gerakan
pemotongan benda kerja. Setiap mata potong
memotong permukaan benda kerja dimulai dari
permukaan terendah sampai ke permukaan yang tertinggi. Gaya pemotongan kecil terjadi pada sat
awal melakukan pemotongan dan bertambah besar
sampai akhir pemotongan. Akibat lain dari cara
pemotongan ini adalah kemungkinan benda kerja
akan terangkat akibat gaya tarik mata potong. Pengefraisan dengan menggunakan pisau frais
muka (face andmill cutter) gaya dan arah
pemotongan merupakan gabungan dari metode
pemotongan searah dan metode pemotongan
berlawanan arah. Untuk pisau frais yang
mempunyai diameter sama dengan benda kerja, gaya pemotongannya dimulai dari dengan metoda
pemotongan berlawanan arah pada akhir
pemotongan akan terjadi metoda pemotongan
searah. Gambar 65. Gerakan Pemotongan Dengan Pisau Frais Muka KECEPATAN POTONG DAN PEMAKANAN Keberhasilan pemotongan dengan mesin frais
dipengaruhi oleh kemampuan pemotongan alat
potong dan mesin. Kemampuan pemotongan
tersebut menyangkut kecepatan potong dan
pemakanan. Kecepatan potong pada mesin frais dapat
didefenisikan sebagai panjangnya bram yang
terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam
satu menit. Kecepatan potong untuk tiap-tiap bahan
tidak sama. Umumnya makin keras bahan, makin
kecil harga kecepatan potongnya dan juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam pengefraisan
ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong
menurut bahan dan diameter pisau frais. Jika pisau
frais mempunyai diameter 100 mm maka satu
putaran penuh menempuh jarak p x d = 3.14 x 100 =
314 mm. Jarak ini disebut jarak keliling yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila pisau frais
berputar n putaran dalam satu menit, maka jarak
yang ditempuh oleh mata potong pisau frais
menjadi p x d x n. jarak yang ditempuh mata pisau
dalam satu menit disebut juga dengan kecepatan
potong (V).

Kamis, 29 September 2011

Prinsip Kerja CNC

Numerical Control / NC (berarti "kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara
abstark dan disimpan dimedia penyimpanan, hal ini
berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana
mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran
tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan
cam.

Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik. Mesin NC pertama diciptakan
pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an, dengan
memodifikasi Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini
Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan motor
yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-
titik yang dimasukan kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan
mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer digital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain.

Saat ini mesin CNC
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern.
Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat
dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk
masal dengan hasil yang sama persis dan waktu
permesinan yang cepat. NC/CNC terdiri dari tiga bagian utama :
1. Progam
2. Control Unit/Processor
3. Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol
pahat
4. Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat
5. Pahat

6. Dudukan dan pemegang prinsip kerja

Prinsip kerja NC/CNC secara sederhana dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Programer membuat program CNC sesuai
produk yang akan dibuat dengan cara
pengetikan langsung pada mesin CNC maupun
dibuat pada komputer dengan software
pemrogaman CNC.
2. Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai
G-Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi
oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan
pengaturan motor servo pada mesin untuk
menggerakan perkakas yang bergerak
melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.

pengertianmesin perkakas

Pengertian Mesin Perkakas

Mesin bubut adalah salah satu contoh mesin perkakas Mesin perkakas adalah alat mekanis yang ditenagai, biasanya digunakan untuk mempabrikasi
komponen metal dari sebuah mesin. Kata mesin
perkakas biasanya digunakan untuk mesin yang
digunakan tidak dengan tenaga manusia , tetapi
mereka bisa juga di gerakan oleh manusia bila
dirancang dengan tepat. Para ahli sejarah teknologi berpendapat bahwa mesin perkakas sesungguhnya
lahir ketika keterliabtan manusia dihilangkan dalam
proses pembentukan atau proses pengecapan dari
berbagai macam peralatan. Mesin bubut pertama
dengan kontrol mekanis langsung terhadap alat
potongnya adalah sebuah bubut potong ulir bertahun 1483.[1] .Mesin bubut ini membentuk aliran ulir pada kayu. Mesin perkakas pertama yang dijual untuk umum
diciptakan oleh Matthew Murray di England sekitar tahun 1800.[2] Contoh contoh dari mesin perkakas adalah : Mesin Broach Mesin Bor Pembentuk Roda Gigi Mesin Hobbing Hone Mesin bubut Mesin baut Mesin Miling Pembentuk Gergaji Mesin ketam Stewart platform Mesin gerinda Ketika membentuk komponen , beberapa teknik
digunakan untuk membuang metal yang tidak
diinginkan. Diantaranya adalah: Electrical discharge machining Gerinda Alat potong sudut banyak Alat potong sudut tunggal Teknik lainya adalah menambahkan material yang
diinginkan. Alat yang digunakan untuk pembuatan
komponen dengan penambahan bahan secara
selektif disebut Mesin rapid prototyping.

Penjelasan Las Karbit

Las Gas/Karbit adalah proses penyambungan logam dengan logam (pengelasan) yang menggunakan gas
karbit (gas aseteline=C2H2) sebagai bahan bakar, prosesnya adalah membakar bahan bakar gas
dengan O2 sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan logam induk dan logam
pengisi.

Sebagai bahan bakar dapat digunakan gas-
gas asetilen, propana atau hidrogen. Ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan adalah gas asetilen, sehingga las gas pada umumnya diartikan sebagai las oksi-asetelin.

Karena tidak
menggunakan tenaga listrik, las oksi-asetelin banyak
dipakai di lapangan walaupun pemakaiannya tidak
sebanyak las busur elektroda terbungkus.